Sistem Pencernaan (Kelas Terapi Obat)
Rabu, 06 Desember 2017
Tulis Komentar
KELAS TERAPI OBAT
1. Obat
Gangguan Sistem Pencernaan
Mekanisme sistem pencernaan:
Mulut → kerongkongan → lambung → usus 12 jari → usus halus → usus besar → rectum → anus
Obat gangguan sistem
pencernaan bekerja pada organ-organ yang terlibat dalam proses pencernaan.
Golongan
obat sistem pencernaan meliputi:
A.
Atasida
yaitu basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisirkan kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya tukak lambung atau sakit maag dengan gejala nyeri hebat yang berkala.
Golongan
Obat Antasida:
- Anti Hiperasiditas yaitu obat dengan kandungan Mg/Al dengan mengikat kelebihan HCL dalam lambung. Contoh: Natrium bikarbonat, Mg(OH)2+Al(OH)3, Sukralfat.
- Perintang Reseptor Hz (Antagonis reseptor Hz) yaitu menyembuhkan tukak lambung dan diodenum usus 12 jari dengan cara mengurangi sekresi asam lambung, sebagai akibat hambatan reseptor Hz. Contoh: Ranitidin, Famotidin, Hikatidin, Simetidin.
- Anti Kolinergik yaitu zat atau obat yang menekan produksi getah lambung dan melawan kejang. Contoh: Ekstrak Belladona
- Obat Penenang atau Sedativa yaitu obat untuk menekan stres karena dapat memicu sekresi asam lambung. Contoh: Klordiazepoksid
- Spasmolitik atau anti Spasmodik yaitu obat untuk melepaskan ketegangan otot lambung-usus dan mengurangi kejang. Contoh: Papaverin HCL
- Dimetikon atau Dimetilpolisilokan (DMPS) yaitu obat yang digunakan untuk mengurangi gelembung gas yang timbul atau mencegah perut kembung (Antiflatulen).
B.
Digestiva
yaitu
obat yang membantu proses pencernaan
lambung-usus, terutama pada keadaan desisiensi (kekurangan) enzim pencernaan.
Penggolongan
Obat Digestiva:
Obat yang bekerja pada kandung empedu dan obat yang berupa enzim pencernaan:
- HCL
- Enxzim lambung
- Enzim pankreas (pancreatin, amilase, lipase, tripsin)
Spesialite Digestiva:
- Panzynorm, Benozymi, Pankrean comp.
C.
Antidiare
yaitu
obat yang digunakan untuk mengurangi penyakit diare yang disebabkan oleh
bakteri, virus, cacing atau keracunan makanan.
Specialite Antidiare:
- Oralit, Phalorit, Pedyalite, Kaopectate, Neodiaform, Neoentrostop, Biodiar, New diatabs, Imodium, Iodia, Oramid, Bekarbon.
- Menekan peristaltic usus: Loperamid
- Menciutkan selaput usus/Adstrigen: Tanin
- Pemberian adsorben, untuk menyerap racun yang dihasilkan oleh bakteri: Carbon adsorben, Kaolin
D.
Laksativa
yaitu
obat yang mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah atau memperlancar
buang air besar.
Penggolongan
obat laksativa berdasarkan mekanisme kerja:
1)
Zat
perangsang dinding usus
·
Glikosida
antrakinon (rhei, sennae, aloe, bisakodil, dantrom)
·
Oleum
ricini/minyak jarak, kalomel
2)
Zat
yang dapat memperbesar isi usus
·
Obat
yang bekerja dengan menahan cairan dalam usus (pencahar osmotik).
Contoh: Magnesium
sulfat atau garam inggris, natrium fosfat
·
Obat
laksativa yang dapat mengembang dalam usus.
Contoh: Agar, cmc,
tylose
·
Serat,
seperti buah-buahan dan sayuran
3)
Zat
pelicin/Pelunak tinja
·
Dapat
mempermudah defektasi karena memperlunak tinja atau feses.
Contoh: Parafin cair,
suppositoria gliserin, klisma dalam larutan sabun
Penggunaan obat
pencahar/Laksativa:
- Pada
keadaan sembelit/konstipasi
- Untuk
membersihkan saluran cerna sebelum pembedahan
- Pada
pasien dengan resiko pendarahan rektal pada penyakit hermoroid
- Untuk
mengeluarkan parasit setelah pemberian obat anthelmetika
Spesialite Laksativa atau Pencahar:
- Mulax, Mucoflak, Dulcolax, Laxamex, Laktulax, Opilax, Duphalax
E. Anti
Spasmodik
yaitu
obat yang digunakan untuk megatasi kejang (spasme) disekitar lambung-usus.
Spesialite Spasmodik:
- Buscopan, Gitas, Scopamin, Probanthine, Duspatalin, Ekstrak belladona, Erlavaf, Ifirin, Systabon plain.
F. Hepatoprotektor
atau Protektor Hati
yaitu
obat yang digunakan untuk melindungi fungsi hati atau mengatasi gangguan fungsi
hati.
Spesialite Protektor Hati:
- Methicol, Methioson, Curcuma, Curson, Heparviton, Ianagogum, Aminufusin hepar
G. Kalagoga
yaitu
obat yang digunakan untuk meluruhkan atau menghancurkan batu empedu. Batu empedu adalah penyakit yang terjadi disaluran empedu.
Faktor
penyebab batu empedu ialah:
⇒ Hiperkolesterolemia,
radang disaluran empedu, terjadi
penyumbatan disaluran empedu
Jenis
batu empedu:
⇒ Batu kolesterol, pigmen, kalsium karbonat
(kebanyakan yang terjadi batu empedu campuran)
Spesialite Kalagoga:
- Chenofalk, Estrazor, Pramur, Urdafalk
Terapi
dengan obat kalagoga yang cocok untuk pasien:
·
Yang
gejalanya ringan\
·
Ukuran
batu kecil hingga sedang
·
Fungsi
saluran empedu tidak terganggu
Pengobatan
dengan obat kalagoga:
Pasien penderita batu empedu dianjurkan untuk diet
kolesterol dan pengobatan dilanjutkan 3 sampai 4 bulan sudah batu empedu
melarut.
Spesialite Antasida
No
|
Generik
|
Dagang
|
1
|
Aluminium Hidroksida
|
Alukol
|
2
|
Kombinasi Al(OH)3 dan Mg(OH)2
|
Gelukosit, Aludona, Antasida doen
|
3
|
Simetikon/Dimetichone
|
Gastulen, Flatunic, Disflatyl
|
4
|
Kombinasi Al(OH)3 dan Mg(OH)2 dan dimetikon
|
Mylanta, Polycrol, Gelusin MPS
|
5
|
Simetidin
|
Corsamet, Tagamet, Ulsikon
|
6
|
Famotidin
|
Famas, Facid, Incifam
|
7
|
Ranitidine
|
Rantin, Zantac
|
8
|
Omeprazole
|
Solid,
Iosec, Pumpitor
|
9
|
Sukralfat
|
Neciblok,
Inpepsa
|
Belum ada Komentar untuk "Sistem Pencernaan (Kelas Terapi Obat)"
Posting Komentar