-->

Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (Masalah Gizi Utama)


C. Masalah Gizi Utama di Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia, masalah gizi utama di Indonesia ada 4, yaitu:

1. Masalah Kekurangan Protein dan Kalori (KKP)
    Hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap anak-anak pra sekolah di daerah di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara menunjukkan prevalensi PCM sebagai berikut:
  • KKP ringan = 14,4 - 12,6%
  • KKP sedang dan berat = 18,6 - 22,2%
(IKM, 2009)
2. Masalah Kekurangan Vitamin A (Xerophthalmia)
    Penelitian-penelitian yang dilaksanakan terhadap anak-anak pra sekolah di beberapa daerah menunjukkan terjadinya avitaminosis A pada balita.

3. Masalah Kekurangan Iodium (Gondok endemis)
    Hasil penelitian Direktorat Gizi Depkes (Departemen Kesehatan) yang dilaksanakan di berbagai daerah, gondok endemis di Sumatera, Jawa dan Bali menunjukkan Angka Prevalensi Gondok sebagai berikut:
  • Pada anak-anak sekolah = 60 - 90%
  • Pada wanita dewasa = 80%
4. Masalah Kekurangan Zat Besi (Anemia Gizi)
    Dari hasil penelitian yang diselenggarakan oleh Puslitbang Gizi di Bogor terhadap beberapa golongan penduduk di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Surabaya diperoleh Angkatan Prevalensi Anemia Gizi sebagai berikut:
  • Pada ibu hamil didaerah pedesaan = 46 - 97%
  • Pada pekerja proyek perkebunan = 32 - 50%
  • Pada anak-anak pra sekolah = 43 - 45%
Keempat masalah gizi utama tersebut diatas umumnya diderita oleh golongan rawan, baik rawan biologis (bayi, ibu hamil, ibu menyusui) ataupun rawan ekonomis (golongan berpenghasilan rendah).

D. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
     Salah satu usaha pemerintah dalam mencapai tujuan program pangan dan perbaikan gizi masyarakat adalah melalui peningkatan dan perluasan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang dilaksanakan dalam suatu paket kegiatan yang terpadu dan bersifat lintas sektoral.

    Kegiatan-kegiatannya antara lain adalah penimbangan secara berkala anak-anak dibawah umur 5 tahun yang pada hakekatnya merupakan perpaduan gizi melalui usaha-usaha taman gizi. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh tenaga sukarela desa yang telah mendapat latihan dan dibawah pengawasan Puskesmas serta dengan bimbingan para petugas kesehatan, petugas lapangan keluarga berencana, penyuluh pertanian lapangan dan berbagai petugas pemerintah lainnya.

   Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting artinya bagi pertumbuhan anak, oleh sebab itu anak-anak balita bila perlu ditimbang secara teratur sehingga dapat diikuti perkembangan berat badan mereka. Anak yang sehat untuk dapat hidup, bertambah umur, bertambah berat badan. Kesempatan anak untuk dapat hidup berkembang secara sehat, besar peranannya dalam memantapkan penerimaan Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

Tujuan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga)
> Tujuan Umum: meningkatkan dan membina keadaan gizi seluruh anggota masyarakat.
>Tujuan Khusus: 
   1. Partisipasi dan pemerataan kegiatan.
  • Semua anggota masyarakat ikut serta aktif dalam penyelenggaraan kegiatan
  • Penanggung jawab kegiatan adalah anggota masyarakat setempat yang telah mendapat latihan
  • Pada daerah UPGK, kegiatan meluas ke semua dukuh, kampung, dusun, RW
  • Pada setiap dukuh semua balita, ibu hamil dan ibu menyusui tercakup dalam kegiatan
    2. Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan gizi.
  • Semua balita ditimbang setiap bulan dan hasil timbangannya dicatat di KMS (Kartu Menuju Sehat)
  • Semua balita disusui ibunya sampai usia 2 tahun atau lebih, dan mendapat makanan lain yang sesuai dengan kebutuhannya
  • Semua anak yang berumur 1-5 tahun mendapat 1 kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan
  • Semua anak yang diare segera diberi minum larutan air garam atau larutan oralit
  • Setiap ibu hamil dan ibu menyusui makan 1-2 piring makanan bergizi lebih banyak dari biasanya
  • Setiap ibu hamil minum 1 tablet tambah darah tiap hari mulai usia kehamilan 7-9 bulan
  • Setiap pasangan usia subur mengerti dan melaksanakan keluarga berencana
  • Setiap pekarangan dimanfaatkan untuk bahan makanan bergizi untuk keluarga
  • Setiap anak berumur 3-14 bulan memperoleh imunisasi lengkap
  • Setiap ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur kepada bidan atau dokter
  • Setiap ibu hamil mendapatkan imunisasi TT 2 kali selama kehamilannya
  • Setiap keluarga menggunakan garam beryodium dalan masakannya
   3. Perbaikan gizi pada anak-anak balita
  • Semua balita naik berat badannya tiap bulan
  • Semua anak yang berumur 36 bulan mencapai berat badan 11,5 kg atau lebih
  • Tidak terdapat lagi balita dengan buta senja
  • Tidak terdapat lagi balita meninggal akibat diare
Tujuan di atas merupakan tujuan ideal dari kegiatan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) yang berhasil. Dalam pelaksanaannya, masyarakat dibantu petugas lapangan perlu merumuskan tujuan tersebut dalam bentuk yang dapat diukur, untuk dapat menentukan tingkat keberhasilan kegiatan.
dheabawazier Hi saya seorang mahasiswa yang mengambil fakultas sains informatika, yang dulu basic saya farmasi, dan ingin membagikan informasi-informasi yang bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Ilmu Gizi dan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (Masalah Gizi Utama)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel